Perdagangan dan Mobilitas Antar Regional Kota Payakumbuh: Perkembangan dan Kontribusinya dalam Pertumbuhan Perekonomian Daerah
Keywords:
Interregional Trade, Transfer Of Production Factors, GRDP, Payakumbuh, Bukittinggi, Regional Economic GrowthAbstract
This study examines trade and the movement of production factors between regions in Payakumbuh City and their impact on local economic growth. This study applies a descriptive qualitative approach through a literature review method by examining data sourced from the Central Statistics Agency (BPS) and various relevant scientific literature. The findings show that the wholesale and retail trade sectors play an important role in supporting the economy of Payakumbuh City. In 2024, this sector contributed 24.08 percent of the total Gross Regional Domestic Product (GRDP), which was recorded at Rp 9.42 billion. As a city with a strategic position as a center for the transfer of goods in the eastern region of West Sumatra, Payakumbuh acts as a center for distribution and economic activities that cross various regions. In comparison with the city of Bukittinggi, it can be seen that the two cities have complementary economic patterns, with Payakumbuh excelling in agriculture (Rp 524.23 million) and construction (Rp 1.29 billion), while Bukittinggi is more dominant in trade, contributing 34.51% of the GRDP, and tourism. Trade relations between the two cities are established through three main routes, namely Payakumbuh, Piladang, Bukittinggi, Payakumbuh, Lintau, Bukittinggi, and Payakumbuh, Pasaman, Bukittinggi, which form an integrated economic system. The impact of interregional trade includes economic aspects such as an increase in GRDP and economic sector diversity, social aspects such as social integration and population mobility, and infrastructure aspects such as improvements in road quality and facilities supporting trade activities.
Keywords: Interregional Trade, Transfer Of Production Factors, GRDP, Payakumbuh, Bukittinggi, Regional Economic Growth
Abstrak
Penelitian ini menelaah tentang perdagangan dan perpindahan faktor produksi antar daerah di Kota Payakumbuh serta dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif deskriptif melalui metode studi pustaka dengan meninjau data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) serta berbagai literatur ilmiah relevan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa sektor perdagangan besar dan eceran memainkan peran penting dalam mendukung perekonomian Kota Payakumbuh. Pada tahun 2024, sektor ini menyumbang 24,08 persen dari total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), yang tercatat sebesar Rp 9,42 miliar. Sebagai kota yang memiliki posisi strategis sebagai pusat peralihan barang di wilayah timur Sumatera Barat, Payakumbuh berperan sebagai pusat distribusi serta aktivitas ekonomi yang melintasi berbagai daerah. Dalam perbandingan dengan Kota Bukittinggi, terlihat bahwa kedua kota memiliki pola ekonomi yang saling melengkapi, di mana Payakumbuh unggul di bidang pertanian sebesar Rp.524,23 juta dan konstruksi sebesar Rp.1,29 miliar, sedangkan Bukittinggi lebih dominan dalam bidang perdagangan dengan kontribusi 34,51% dari PDRB dan pariwisata. Hubungan perdagangan antara kedua kota terjalin melalui tiga jalur utama, yaitu Payakumbuh, Piladang, Bukittinggi, Payakumbuh, Lintau, Bukittinggi, dan Payakumbuh, Pasaman, Bukittinggi, yang membentuk suatu sistem ekonomi yang terintegrasi. Dampak dari perdagangan antar daerah ini mencakup aspek ekonomi seperti peningkatan PDRB serta keragaman sektor ekonomi, aspek sosial seperti integrasi sosial dan mobilitas penduduk, serta aspek infrastruktur seperti peningkatan kualitas jalan raya dan fasilitas pendukung aktivitas perdagangan.
Kata kunci: Perdagangan Antar Daerah, Perpindahan Faktor Produksi, PDRB, Payakumbuh, Bukittinggi, Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Downloads
References
Badan Pusat Statistik. (2024). Produk domestik regional bruto (PDRB) Kota Bukittinggi 2024. Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. (2024). Produk domestik regional bruto (PDRB) Kota Payakumbuh 2024. Badan Pusat Statistik.
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. (2021). Konektivitas transportasi jadi keharusan untuk menggenjot perekonomian daerah. https://dephub.go.id/post/read/konektivitas-transportasi-jadi-keharusan-untuk-menggenjot-perekonomian-daerah
Kompas.com. (2022). Perdagangan antardaerah: Pengertian, faktor, manfaat, tujuan, jenisnya. https://www.kompas.com/skola/read/2022/07/26/190000769/perdagangan-antardaerah-pengertian-faktor-manfaat-tujuan-jenisnya
Liputan6.com. (2025). Mengenal interaksi antar ruang, kunci memahami dinamika wilayah dalam ilmu geografi. https://www.liputan6.com/feeds/read/5785894/mengenal-interaksi-antar-ruang-kunci-memahami-dinamika-wilayah-dalam-ilmu-geografi
Liputan6.com. (2025). Tujuan perdagangan antar daerah: Manfaat dan dampaknya bagi perekonomian. https://www.liputan6.com/feeds/read/5904457/tujuan-perdagangan-antar-daerah-manfaat-dan-dampaknya-bagi-perekonomian
Pemerintah Kota Bukittinggi. (2025). Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 1 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2025–2045. Pemerintah Kota Bukittinggi.
Putra, A. M., & Asri, Z. (2021). Pasar tradisional dan pasar modern di Kota Payakumbuh 2000–2020. Kronologi, 3(4), 213.
Downloads
-
PDF FULL TEXT
Abstract Dilihat : 8 Kali , Download: 5 Kali
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Dita Septia, Widadia Salwa Naura, Diva Shefila, Chenia Aviva Gusni, Ghani Harleyano, Veza Andre, Fazila Nashwa Sahira, Nurul Fadila, Putri, Fadhlan Ihsan Alhadi, Roito Rince Simanjuntak, Sri Wahyuni, Bismi Wantisky, Tasya Anjelina, Nashiwa, Revan Hidayatullah, Ario Hernest Hadinata, Adib (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

