Peran Vegetarian Dalam Menjaga Kesehatan Dan Nutrisi Wanita Dengan Landasan Etika

Authors

  • Ningrum Widya Rianti Universitas Bengkulu, Fakultas ISIP, Jurusan Ilmu Komunikasi, Indonesia Author
  • Luthfiah Rossa Helman Universitas Bengkulu, Fakultas ISIP, Jurusan Ilmu Komunikasi, Indonesia Author
  • Gilang Alfaraby Reza Erlangga Universitas Bengkulu, Fakultas ISIP, Jurusan Ilmu Komunikasi, Indonesia Author
  • Muhammad Asvinco Hazim Universitas Bengkulu, Fakultas ISIP, Jurusan Ilmu Komunikasi, Indonesia Author
  • Erik Sebastian Sihombing Universitas Bengkulu, Fakultas ISIP, Jurusan Ilmu Komunikasi, Indonesia Author

Keywords:

Vegetarianism; women’s health; nutritional status; iron; vitamin B₁₂; ethics; healthy lifestyle

Abstract

Abstract

Vegetarianism has gained popularity among modern women as awareness of health, ethics, and environmental sustainability increases. Plant-based diets provide notable benefits, such as higher intake of fiber, vitamin C, and antioxidants that help prevent degenerative diseases. However, studies in Indonesia indicate potential risks of micronutrient deficiencies, particularly in iron, protein, calcium, and vitamin B₁₂. Such deficiencies directly affect women’s reproductive health, including menstrual cycle disturbances and a higher prevalence of anemia among adolescents and women of reproductive age. This study employed a literature review method, analyzing national scientific articles published in the last five years focusing on vegetarianism and women’s nutritional status. Findings consistently show that vegetarian diets can serve as a healthy strategy when well-planned but may lead to nutritional problems if protein variety, iron–vitamin C combinations, and vitamin B₁₂ fortification are overlooked. From a gender perspective, vegetarianism also reflects women’s ethical identity, emphasizing care for the body, the environment, and other living beings. Therefore, nutritional interventions for female vegetarians should integrate biological and ethical approaches through nutrition education, food fortification policies, and regular health monitoring. With these strategies, vegetarianism can function both as a sustainable healthy lifestyle and as an expression of women’s moral and social values in Indonesia

Keywords: Vegetarianism; women’s health; nutritional status; iron; vitamin B₁₂; ethics; healthy lifestyle

                        

Abstrak

Vegetarianisme semakin populer di kalangan perempuan modern seiring meningkatnya kesadaran akan kesehatan, etika, dan keberlanjutan lingkungan. Pola makan berbasis nabati terbukti memberikan manfaat berupa peningkatan asupan serat, vitamin C, dan antioksidan yang berperan dalam pencegahan penyakit degeneratif. Namun, berbagai studi di Indonesia menunjukkan adanya risiko kekurangan zat gizi mikro, khususnya zat besi, protein, kalsium, dan vitamin B₁₂. Kekurangan gizi tersebut berdampak langsung terhadap kesehatan reproduksi perempuan, termasuk gangguan siklus menstruasi dan prevalensi anemia yang relatif tinggi pada remaja dan perempuan usia produktif. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan menganalisis artikel ilmiah nasional lima tahun terakhir yang berfokus pada hubungan vegetarianisme dan status gizi perempuan. Hasil telaah memperlihatkan konsistensi temuan: pola vegetarian dapat menjadi strategi diet sehat bila direncanakan secara tepat, namun berpotensi menimbulkan masalah gizi bila tidak memperhatikan variasi sumber protein nabati, kombinasi zat besi dengan vitamin C, serta ketersediaan fortifikasi vitamin B₁₂. Dari perspektif gender, vegetarianisme juga merefleksikan identitas etis perempuan yang menekankan kepedulian terhadap tubuh, lingkungan, dan makhluk hidup. Oleh karena itu, intervensi gizi bagi komunitas vegetarian perempuan perlu memadukan pendekatan biologis dan etis melalui edukasi gizi, kebijakan fortifikasi, serta pemeriksaan kesehatan berkala. Dengan strategi tersebut, vegetarianisme dapat menjadi gaya hidup sehat sekaligus sarana ekspresi nilai moral dan sosial perempuan di Indonesia.

Kata Kunci: Vegetarianisme; kesehatan perempuan; status gizi; zat besi; vitamin B₁₂; etika; gaya hidup sehat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anggraini, L., Lestariana, W., & Susetyowati, S. (2015). Asupan gizi dan status gizi vegetarian pada komunitas vegetarian di Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 11(4), 143. https://doi.org/10.22146/ijcn.22986

Fitriani, F., Marlina, Y., Roziana, R., & Rahmadini, D. (2021). Gambaran Asupan Protein, Zat Besi Dan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri Vegetarian Vegan Di Indonesia Vegetarian Society (IVS). JURNAL RISET GIZI, 9(1), 11–15. https://doi.org/10.31983/jrg.v9i1.6502

Hadi, D. A., Pratiwi, A. D., & Widyaningtyas, A. (2025). Zat gizi, massa lemak tubuh, dan tekanan darah pada wanita vegetarian dan nonvegetarian usia 20–30 tahun. Jurnal Wahana Medika, 5(1), 45–56.

Jazuli, A., Salsabila, A. Y., Assidiqi, A. H., & Sadiyah, D. (2023). The Strategy of the Head of Madrasah in Cultivating Fastabiqul Khoirot Culture in the State High School Environment in Batu City. EDHJ Unnusa, 8(April), 56–65. https://journal2.unusa.ac.id/index.php/EHDJ/article/view/4849

Jeni, V. V. S., & Budiono, I. (2024). Status gizi, asupan zat gizi, dan stres dengan gangguan siklus menstruasi pada remaja vegetarian. Indonesian Journal of Public Health and Nutrition, 4(2), 233–242. https://journal.unnes.ac.id/journals/IJPHN/issue/view/183

Junieni, J., Kaluku, K., & Inamah, I. (2022). Diet Vegetarian Terhadap “Growth Spurt” Remaja (Studi Literatur). Global Health Science Journal, 7(2), 1–9. https://doi.org/10.33846/ghs7209

Kano, E. G. P. (2023). Analisis Perbedaan Status Gizi antara Kelompok Vegetarian dan Non-Vegetarian pada Usia Dewasa di Surabaya. Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako), 9(2), 128–136.

Niklewicz, A., Smith, A. D., Smith, A., Holzer, A., Klein, A., McCaddon, A., & CluB-12. (2023). The importance of vitamin B12 for individuals choosing plant-based diets. European Journal of Nutrition, 62(3), 1551–1559.

Pradana, G., & Utomo, R. (2021). Pengaruh pola makan vegetarian terhadap status gizi mahasiswa di Jakarta. Jurnal Gizi Dan Pangan, 6(1), 53–62.

Putri, R. S., & Wahyuni, D. (2022). Hubungan pola konsumsi vegetarian dengan kadar hemoglobin pada remaja putri. Jurnal Kebidanan Malahayati, 8(2), 201–209.

Rahmadian, S., Fitri, F., & Arsil, Y. (2018). Hubungan Pola Konsumsi Dan Asupan Zat Besi (Fe) Dengan Kejadian Anemia Pada Wanita Vegetarian Usia Produktif Di Pekanbaru. JURNAL PROTEKSI KESEHATAN, 4(2). https://doi.org/10.36929/jpk.v4i2.39

Siallagan, D., Swamilaksita, P. D., & Angkasa, D. (2020). Pengaruh asupan Fe, vitamin A, vitamin B12, dan vitamin C terhadap kadar hemoglobin pada remaja vegan di Pusdiklat Maitreyawira. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 17(3), 145–156.

Susianto, S. (2020). Efek Fortifikasi Vitamin B12 Terhadap Kadar Vitamin B12 Serum Dan Homosistein Serum Pada Vegetarian. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 11(1), 114–120. https://doi.org/10.34305/jikbh.v11i1.150

Sutiari, N. K., Khomsan, A., Riyadi, H., Anwar, F., Kurniati, D. P. Y., & Astuti, W. (2021). Status kesehatan dan asupan mikronutrien vegetarian dan nonvegetarian di Bali. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 17(4), 157–165.

Syach, S. N. H., & Lestari, H. E. (2023). Masalah gizi kekurangan energi protein dan status gizi pada remaja vegetarian. FLORONA: Jurnal Ilmiah Kesehatan, 2(1), 55–59.

Wibawantara, I. G. N., Putri, P. S., Handayani, D., & Santosa, B. (2023). Kecukupan asupan gizi dan status gizi anak vegetarian di komunitas Indonesia Vegetarian Society Jakarta. Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 15(2), 98–110.

Downloads

Published

2025-10-09